Jumat, 02 Januari 2015

Isi Buku

Tentang Penulis

Catatan Kecil Editor
Idi Subandy Ibrahim

Pengantar Penulis
Yudi Latif

Kata Pengantar
Prof. Dr. Virginia Matheson Hooker

Sebuah Prolog
Masa Lalu yang Membunuh Masa Depan

BAGIAN PERTAMA
MENUJU DEBAT AGAMA SECARA TERBUKA:
WACANA DEMOKRASI DAN ISLAM INDONESIA
  1. Islam Indonesia: Pembaharuan Keterbelakangan
  2. Tiga Paradigma Pemikiran Islam yang Berkembang
  3. Tercerabut dari Akar Sejarah dan Akar Rumputnya
  4. Tanggapan Agama atas Kondisi Sosial Politik
  5. Islam dan Budaya Demokrasi di Indonesia
  6. Krisis Islam dan Keterbukaan
  7. Menuju Debat Beragama Secara Produktif
  8. Revolusi Konseptual Lewat Komunikasi Bebas Penguasaan
  9. "Imam Majhul", Wajah Islam Ahistoris

BAGIAN KEDUA
DARI EKSPRESI POLITIK KE EKSPRESI KULTURAL:
WACANA DAKWAH DAN UKHUWAH ISLAMIYAH

BAGIAN KETIGA
LANGIT YANG KERING, BUMI YANG KARAM:
WACANA RELIGIOSITAS MASYARAKAT MODERN
  1. Menatap Masa Depan Agama-Agama
  2. Visi Baru tentang Ibadah
  3. Antara Memeluk dan Dipeluk Agama
  4. Langit yang Kering dan Bumi yang Karam
  5. Kembali kepada Diri Sendiri
  6. Kampus sebagai Pusat Kebangkitan Umat Bergama
  7. Religiositas Orang-Orang Terkenal
  8. Menunggu Para "Raushanfekr"

BAGIAN KEEMPAT
HABIBIE DAN "KULTUR KETIGA":
WACANA KEKUAASAAN DAN POLITIK ILMU PENGETAHUAN
  1. Menyoal Politik Ilmu Pengetahuan
  2. Miskonsepsi Pendidikan Berorientasi Industri
  3. Wajah Dunia Pendidikan Kita
  4. Babak Baru Sejarah Kampus Republik
  5. "Quo Vadis" Sarjana Indonesia?
  6. Bahasa dan Tradisi Berpikir Kritis
  7. Merenda Sisa-Sisa Optimisme bagi Generasi Mendatang
  8. Habibie dan "Kultur Ketiga"

BAGIAN KELIMA
PENCEKAL BARAT YANG TERBARATKAN:
WACANA KRISIS DAN KRITK KEBUDAYAAN TEKNOKRATIS
  1. Masturbasi Budaya
  2. Pencekal Barat yang Terbaratkan
  3. Bunuh Diri Sebuah Pernikahan
  4. Rendra dan Basis Material yang Hilang
  5. "Gita Remaja" dan Kritik Kebudayaan
  6. Teknologi dan Demokrasi
  7. Mendekatkan Puisi pada Teknologi
  8. Ibu Pertiwi Bertanya

Sebuah Epilog
Watak Tiranik Pemuja Demokrasi

Kepustakaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar