Catatan Kecil Editor
Idi Subandy Ibrahim
Pengantar Penulis
Yudi Latif
Kata Pengantar
Prof. Dr. Virginia Matheson Hooker
Sebuah Prolog
Masa Lalu yang Membunuh Masa Depan
BAGIAN PERTAMA
MENUJU DEBAT AGAMA SECARA TERBUKA:
WACANA DEMOKRASI DAN ISLAM INDONESIA
- Islam Indonesia: Pembaharuan Keterbelakangan
- Tiga Paradigma Pemikiran Islam yang Berkembang
- Tercerabut dari Akar Sejarah dan Akar Rumputnya
- Tanggapan Agama atas Kondisi Sosial Politik
- Islam dan Budaya Demokrasi di Indonesia
- Krisis Islam dan Keterbukaan
- Menuju Debat Beragama Secara Produktif
- Revolusi Konseptual Lewat Komunikasi Bebas Penguasaan
- "Imam Majhul", Wajah Islam Ahistoris
BAGIAN KEDUA
DARI EKSPRESI POLITIK KE EKSPRESI KULTURAL:
WACANA DAKWAH DAN UKHUWAH ISLAMIYAH
- Kejayaan Masa Lalu sebagai Cermin
- Menuju Transformasi Dakwah Islam
- Dari Ekspresi Politik ke Ekspresi Kultural
- Perpustakaan sebagai Garba Informasi
- Patologi Agama yang Merisaukan
- Kepicikan Pangkal Kerapuhan Ukhuwah
- Menuju Transformasi Seni Islam
- Mencari Bentuk Kesenian Islam
- "Bimbo Mania" di Bulan Ramadhan
BAGIAN KETIGA
LANGIT YANG KERING, BUMI YANG KARAM:
WACANA RELIGIOSITAS MASYARAKAT MODERN
- Menatap Masa Depan Agama-Agama
- Visi Baru tentang Ibadah
- Antara Memeluk dan Dipeluk Agama
- Langit yang Kering dan Bumi yang Karam
- Kembali kepada Diri Sendiri
- Kampus sebagai Pusat Kebangkitan Umat Bergama
- Religiositas Orang-Orang Terkenal
- Menunggu Para "Raushanfekr"
BAGIAN KEEMPAT
HABIBIE DAN "KULTUR KETIGA":
WACANA KEKUAASAAN DAN POLITIK ILMU PENGETAHUAN
- Menyoal Politik Ilmu Pengetahuan
- Miskonsepsi Pendidikan Berorientasi Industri
- Wajah Dunia Pendidikan Kita
- Babak Baru Sejarah Kampus Republik
- "Quo Vadis" Sarjana Indonesia?
- Bahasa dan Tradisi Berpikir Kritis
- Merenda Sisa-Sisa Optimisme bagi Generasi Mendatang
- Habibie dan "Kultur Ketiga"
BAGIAN KELIMA
PENCEKAL BARAT YANG TERBARATKAN:
WACANA KRISIS DAN KRITK KEBUDAYAAN TEKNOKRATIS
- Masturbasi Budaya
- Pencekal Barat yang Terbaratkan
- Bunuh Diri Sebuah Pernikahan
- Rendra dan Basis Material yang Hilang
- "Gita Remaja" dan Kritik Kebudayaan
- Teknologi dan Demokrasi
- Mendekatkan Puisi pada Teknologi
- Ibu Pertiwi Bertanya
Sebuah Epilog
Watak Tiranik Pemuja Demokrasi
Kepustakaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar